Selasa, 08 Mei 2012

Kesenian Topeng Ireng


Kesenian Topeng Ireng,


Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman seni dan budaya. Didukung dengan sifat masyarakatnya yang kreatif dan inovatif. Dengan aspek tersebut  Masyarakat Indonesia mampu menciptakan berbagai kesenian yang kreatif. Salah satunya Kesenian Topeng Ireng. Kesenian tersebut merupakan  tarian rakyat merupakan metamorfosis dari kesenian Kubro Siswo ( seni tarian pramuka dengan di iringi instrument music tradisional ). Asal muasal mengenai siapa yang menciptakan kesenian Topeng Ireng untuk pertama kalinya belum diketahui dengan jelas. Namun, berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, kesenian Topeng Ireng mulai berkembang di tengah masyarakat lereng Merapi Merbabu dan Sumbing pada tahun 1960-an. Yang pada saat itu tarian ini di gunakan untuk mengiringi arak-arakan pemasangan kubah masjid,dengan menggunakan puji-pujian islami.

Dalam perjalanannya kesenian tersebut berkembang menjadi kesenian Topeng Ireng. Nama Topeng Ireng sendiri berasal dari kata “Toto Lempeng Irama Kenceng”.
Toto artinya menata, lempeng artinya lurus, irama artinya nada, dan kenceng berarti keras. Sedangkan “dayak” berarti sak ndayak ( ramai bersama-sama).
`Oleh karena itu, dalam pertunjukan Topeng Ireng para penarinya berbaris lurus dan diiringi music berirama kera dan penuh semangat,namun dalam nuansa islami.Busana bagian bawah yang digunakan oleh para penari menyerupai pakaian adat “suku Dayak atupun Indian” Sekitar tahun 1995.
Keistimewaan Daya tarik utama yang dimiliki oleh kesenian Topeng Ireng tentu saja terletak pada kostum para penarinya. Hiasan bulu warna- warni serupa mahkota kepala suku Indian menghiasi kepala setiap penari. Sedangkan kostum bagian bawah seperti pakaian suku Dayak, rok berumbai-rumbai. Untuk alas kaki biasanya mengenakan sepatu gladiator atau sepatu boot. Tak lupa aspek bunyi-bunyian dari gerakan sang penari didukung dengan gelang krincingan yang diikat di bagian kaki penari. Bahkan sampai muka para penari tidak luput dari kreativitas tangan seniman dengan dilukis sedemikian rupa menyerupai orang Indian. Sehingga menciptakan kolaborasi yang unik.
Musik yang biasa digunakan untuk mengiringi pertunjukan Topeng Ireng adalah alat musik sederhana seperti gamelan, kendang, terbang, bende, seruling, dan rebana. Alunan musik ritmis yang tercipta akan menyatu dengan gerak dan teriakan para penari sehingga pertunjukan Topeng Ireng terlihat atraktif, penuh dengan kedinamisan dan religiusitas. Para penari juga terlihat sangat ekspresif dalam membawakan tariannya. Tarian Topeng Ireng sebenarnya mudah untuk dipelajari karena gerakannya yang sederhana. Tidak ada gerak tubuh yang rumit, karena yang menjadi poin utama dari tarian ini adalah kekompakan. Semakin banyak penari yang turut serta, maka semakin indah kolaborasi yang tercipta.  
Berhubung Topeng Ireng diciptakan sebagai kolaborasi antara syiar agama Islam dan ilmu pencak silat, tarian para penarinya juga berasal dari gerakan- gerakan pencak silat yang telah dimodifikasi sedemikian rupa. Satu lagi yang menjadi keistimewaan tarian Topeng Ireng dibandingkan kesenian rakyat lainnya adalah gerakannya yang tidak monoton. Dari waktu ke waktu inovasi baru selalu dilakukan dalam tiap pertunjukan Topeng Ireng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar