JAKARTA,
- Kecelakaan pesawat kembali terjadi di wilayah udara Indonesia,
setelah pesawat berbendera Rusia yakni Sukhoi jenis Superjet100 hilang kontak
di kawasan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/5) sekitar pukul 15.30 WIB. Sebelumnya,
pilot pesawat sempat mengontak ke menara air traffic control (ATC) Bandara
Soekarno-Hatta sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat itu, pilot
pesawat memberitahu, bahwa pesawat sedang terbang di ketinggian 10 ribu kaki di
atas wilayah Bogor. "Pukul 15.30 WIB, pilot meminta izin untuk menurunkan
pesawat di ketinggian 10 ribu kaki menuju 6 ribu kaki. Tapi, setelah itu,
hilang kontak. Sampai sekarang belum diketahui posisinya," kata salah satu
sumber.
Kapuspen TNI
Laksamana Muda Iskandar Sitompul membenarkan informasi tentang pesawat Sukhoi
milik Rusia yang jatuh di daerah Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
"Ya benar ada pesawat Sukhoi yang jatuh, tapi bukan milik Indonesia. Itu
pesawat Sukhoi Rusia yang sedang ditawarkan pada kami. Tadi pesawat itu hilang
kontak sekitar pukul 15:30 WIB," kata Kapuspen.
Sebetulnya Pesawat
Sukhoi Superjet100 ini berada di Indonesia dalam rangka penerbangan promosi ke Negara-negara Asia Pasifik untuk
memperkenalkan ke maskapai penerbangan di Indonesia. Bahkan selain di
Indonesia, pesawat ini dijadwalkan akan mengunjungi empat negara lainnya,
yakani Pakistan, Vietnam, Laos dan Myanmar. Sekitar pukul 14.00 WIB, pesawat
berbadan warna putih itu take off dari Bandara Halim Perdana Kusumah untuk
melakukan test flight. Dalam Demonstrasi terbang atau flight kedua ini
membawa sebanyak 50 orang, yakni 42 orang undangan dan 8 kru yang merupakan
warga negara Rusia,".
Selain itu
diantara sekian banyak penumpang terdapat wartawan dari berbagai media yang
ikut dalam demonstrasi tersebut. Beberapa nama wartawan yang diketahui berada
di dalam pesawat tersebut antara lain, Femmi Adi Soempeno dari Bloomberg,
fotografer DN Yusuf, dan reporter Dodi Avianta dari Majalah Angkasa. Selain
itu, dua wartawan Reportase Trans TV juga dikabarkan berada dalam pesawat
tersebut. kata Sunaryo dari PT Trimarga Rekatama dalam keterangan pers di Lanud
Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Menurutnya, joy
flight ini dijadwalkan berlangsung sekitar 35 sampai 40 menit.
"Pesawat ini diketahui mengalami lost contact, jadi belum tentu
jatuh," ujarnya. Meski begitu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada
Basarnas untuk melaksanakan evakuasi dan pencarian pesawat ini. Pencarian
melibatkan sejumlah aparat kepolisian dan tni ini akan dimulai menyisir sekitar
gunung Gunung Salak Bogor,dan dilanjutkan ke Pelabuhan Ratu yang merupakan
dugaan dimana pesawat tersebut bila benar-benar jatuh.
Sampai berita
ini diturunkan keluarga para korban hilangnya Sukhoi Superjet 100 mulai
berdatangan ke posko di Halim Perdana Kusumah, Rabu (9/5) malam. Sebagian besar
mereka menunjukkan reaksi kekhawatiran dengan menunggu informasi terkait
hilangnya pesawat ini. Malam ini, bandara Halim Perdana Kusumah juga dibanjiri
sejumlah wartawan dari berbagai media, baik lokal maupun asing. Para awak media
tersebut terus mencari informasi kepastian hilangnya pesawat komersial asal
Rusia yang tengah melakukan uji penerbangan itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar