Selasa, 08 Mei 2012

Pelestarian Bahasa Jawa di Kalangan Anak-Anak



Sekarang ini bahasa Jawa Kromo ( Halus ), memang jarang sekali kita dengarkan dalam dialog yang dilakukan anak kepada orang tuanya. Padahal penggunaan bahasa Jawa Kromo zaman dahulu dipakai seorang anak untuk menghormati saat berbicara dengan orang yang lebih tua darinya. Namun yang terdengar saat ini saat seorang anak melakukan dialog dengan yang tua,ia lebih sering menggunakan bahasa yang biasa mereka pakai saat berbicara dengan teman sebaya, bahkan ada yang menggunkan bahasa Jawa Ngoko ( Kasar ). Kita tau bahwa hal tersebut sangatlah tidak sopan menurut kaidah bahasa Jawa.
Yang menjadikan hal tersebut tidak adanya pondasi untuk anak dalam mempelajari Bahasa Jawa yang baik dan benar digunakan saat berdialog. Sekolah yang menjadi tempat pembelajaran mereka di luar rumah pun saat ini seakan menyepelekan Pelajaran MULOK ( Muatan Lokal ) tersebut. Sangat ironi memang bila mereka tidak menghormati bahas daerah masing-masing yang diturunkan oleh pendahulu kita. Bahkan ada sebagian kalangan siswa yang mengaanggap bahwa mata pelajaran bahasa jawa merupakan mata pelajaran tambahan dan tidak perlu dipedalami. Kenyataan ini sangat memprihatikan, mengingat kita hidup di tanah Jawa tetapi tidak memehami budaya sekaligus warisan luhur nenek moyang kita.
 Oleh karena itu di Sekolah Dasar ( SD ) pelajaran Bahasa Jawa tetap diterapkan bahkan dimasukkan ke dalam mata pelajaran syarat kelulusan. Bangsa lain saja senang mempelajari bahasa jawa, tetapi mengapa bangsa sendiri sepertinya enggan menyentuhnya. Anak-anak jaman sekarang hanya dikenalkan bahasa asing, padahal mereka hidup dan tinggal di tanah Jawa. Ini terasa memalukan bila sampai kita sebagai orang asli Jawa tidak memiliki skill berbahasa daerah,malah orang asing mampu berbahasa daerah kita.
Kita sebagai penerus bangsa wajib mempelajari dan mewariskan budaya dan bahasa daerah kita masing-masing demi pelestarianya. Sebagai rasa hormat kita kepada orang tua kita harus menggunakan Bahasa Jawa yang baik dan benar. Dengan adanya sikap positif dan apresiasi terhadap bahasa Jawa di kalangan anak-anak sebagai generasi penerus, maka kelestarian bahasa Jawa akan memperoleh jaminan dan munculnya kekhawatiran akan Bahasa Jawa diklaim Negara lain dapat dihindarkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar