Selasa, 08 Mei 2012

Gamelan Jawa Menjadi Trend Istrument Musik di Luar Negri



Tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan tradisional Indonesia banyak diminitai oleh di luar negeri. Salah satunya gamelan, ya gamelan yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu gamel yang berarti “memukul/menabuh”, lalu diikuti dengan akhiran an yang menjadikannya “kata benda”, adalah sebuah kesenian tradisional Indonesia yang sangat diminati oleh orang luar negri.Dengan tabuhan dan memukul alat musik gamelan dan menimbulkan suara instrument yang indah,dan sangat menenangkan. Bagi orang luar negri suara yang dihasilkan alat music gamelan ini bisa di jadikan sarana relaxasi. Sehingga menjadikan gamelan trend di luar negri. Tak heran bunyi-bunyi tersebut menimbulkan minat para orang luar negri untuk mempelajarinya. Mereka belajar tidak dalam waktu sesaat saja, melainkan mereka belajar dengan maksud untuk menjadi ahli dalam memainkan instrument Jawa ini.
Bahkan di luar negri banyak sekolah-sekolah yang menjadikan  gamelan sebuah kurikulum mata pelajaran untuk dipelajari dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Hal ini ironis, jika dilihat dari kebanyakkan sekolah lokal yang seolah seperti menyisihkan mata pelajaran seni budaya kesenian tradisional Indonesia. Beruntung sekali karena tidak semua sekolah menyisihkannya, karena masih ada banyak sekolah-sekolah daerah yang mengajarkan seni budaya gamelan dan kesenian tradisional lainnya seperti halnya yang telah dilakukan di beberapa negara maju tersebut. Ini lah salah satu yang juga perlu kita dukung.
Dua keadaan yang sedang terjadi sekarang adalah ketika sebagian orang lokal meninggalkan kesenian tradisional daerahnya, baik secara langsung atau tidak langsung, ini menurutku. Secara langsung, adalah ketika dimana sebagian orang lokal sudah acuh tak acuh, dan tidak peduli lagi dengan kesenian tersebut. Dan yang lebih extreme adalah mereka meninggalkan kesenian tersebut meskipun mereka belum pernah sekalipun memainkannya bahkan menyentuhnya. Hal ini terjadi karena lebih kepada sebuah persepsi kebanyakan individunya, persepsi orang demikian mempunyai pandangan bahwa kesenian tradisional tidaklah semenarik musik-musik lainnya, bahkan jika dibandingkan dengan musik luar (asing) akan kalah pamor. Padahal ya, orang-orang asing sana menganggap musik yang dihasilkan dari kesenian tradisional kita itu lebih menarik dan unik,.
Dan secara tidak langsung adalah ketika dimana orang-orang lokal yang sebenarnya juga berkecimpung di dalam kesenian tradisional tersebut sebelumnya, namun mereka seperti terperangkap dalam ruang kejenuhan dan mereka menganggap kalau tetap disini mereka tidak akan bisa berkembang, terutama karena tidak adanya sokongan pihak pemerintah Indonesia untuk mendanai agar kesenian tradisional tersebut tetap eksis. Mendanai dalam artian disini adalah, dimana Pemerintah semestinya bisa memberi bantuan dalam hal perawatan alat-alat tradisional, membuka kran pertunjukkan di beberapa acara agar individu-individu yang terkait di dalam kesenian tersebut juga dapat kesempatan untuk menghasilkan sejumlah materi untuk penghidupannya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar