Tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan tradisional Indonesia banyak
diminitai oleh di luar negeri. Salah satunya gamelan, ya gamelan yang berasal
dari bahasa Jawa, yaitu gamel yang berarti “memukul/menabuh”, lalu
diikuti dengan akhiran an yang menjadikannya “kata benda”, adalah sebuah
kesenian tradisional Indonesia yang sangat diminati oleh orang luar
negri.Dengan tabuhan dan memukul alat musik gamelan dan menimbulkan suara
instrument yang indah,dan sangat menenangkan. Bagi orang luar negri suara yang
dihasilkan alat music gamelan ini bisa di jadikan sarana relaxasi. Sehingga
menjadikan gamelan trend di luar negri. Tak heran bunyi-bunyi tersebut menimbulkan
minat para orang luar negri untuk mempelajarinya. Mereka belajar tidak dalam
waktu sesaat saja, melainkan mereka belajar dengan maksud untuk menjadi ahli
dalam memainkan instrument Jawa ini.
Bahkan di luar negri banyak sekolah-sekolah yang menjadikan gamelan sebuah kurikulum mata pelajaran untuk
dipelajari dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Hal ini ironis, jika
dilihat dari kebanyakkan sekolah lokal yang seolah seperti menyisihkan mata
pelajaran seni budaya kesenian tradisional Indonesia. Beruntung sekali karena
tidak semua sekolah menyisihkannya, karena masih ada banyak sekolah-sekolah
daerah yang mengajarkan seni budaya gamelan dan kesenian tradisional lainnya
seperti halnya yang telah dilakukan di beberapa negara maju tersebut. Ini lah
salah satu yang juga perlu kita dukung.
Dua keadaan yang sedang terjadi sekarang adalah ketika sebagian orang
lokal meninggalkan kesenian tradisional daerahnya, baik secara langsung atau
tidak langsung, ini menurutku. Secara langsung, adalah ketika dimana sebagian
orang lokal sudah acuh tak acuh, dan tidak peduli lagi dengan kesenian
tersebut. Dan yang lebih extreme adalah mereka meninggalkan kesenian
tersebut meskipun mereka belum pernah sekalipun memainkannya bahkan
menyentuhnya. Hal ini terjadi karena lebih kepada sebuah persepsi kebanyakan
individunya, persepsi orang demikian mempunyai pandangan bahwa kesenian
tradisional tidaklah semenarik musik-musik lainnya, bahkan jika dibandingkan
dengan musik luar (asing) akan kalah pamor. Padahal ya, orang-orang asing sana
menganggap musik yang dihasilkan dari kesenian tradisional kita itu lebih
menarik dan unik,.
Dan secara tidak langsung adalah ketika dimana
orang-orang lokal yang sebenarnya juga berkecimpung di dalam kesenian
tradisional tersebut sebelumnya, namun mereka seperti terperangkap dalam ruang
kejenuhan dan mereka menganggap kalau tetap disini mereka tidak akan bisa
berkembang, terutama karena tidak adanya sokongan pihak pemerintah Indonesia
untuk mendanai agar kesenian tradisional tersebut tetap eksis. Mendanai dalam
artian disini adalah, dimana Pemerintah semestinya bisa memberi bantuan dalam
hal perawatan alat-alat tradisional, membuka kran pertunjukkan di beberapa
acara agar individu-individu yang terkait di dalam kesenian tersebut juga dapat
kesempatan untuk menghasilkan sejumlah materi untuk penghidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar